Mengenal IVUS, Inovasi Medis untuk Atasi Pembuluh Darah Jantung Koroner

Linkdumbo365 – Kesehatan dumbo365 Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jika Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Hal ini pun diungkapkan langsung oleh dr. Didi Kurniadhi, Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA, Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Kardiovaskular di RS EMC Pulomas. Menurutnya, penyakit ini umumnya terjadi karena pembuluh arteri koroner yang menyempit akibat adanya plak atherosklerosis yang menumpuk (kolesterol, kalsium dan zat lain).
dr. Didi menambahkan penanganan medis yang tepat sangat dibutuhkan untuk menunjang keselamatan, serta kesehatan pasien penderita jantung koroner. Tindakan baku emas untuk diagnosis PJK adalah dengan Angiografi Koroner (kateterisasi jantung), dan diindikasikan pada pasien dengan kecurigaan mengalami PJK.
Adapun pengobatan dengan tindakan revaskularisasi koroner (membuka penyumbatan/penyempitan pembuluh darah koroer) menggunakan ring/balon yang dikenal dengan istilah PCI (Percutaneus Coronary Intervention) sampai saat ini menurut dr. Didi masih menjadi terapi pilihan utama untuk kasus PJK dengan penyempitan pembuluh darah yang signifikan atau pada kasus serangan jantung akut.
IVUS Jadi Salah Satu Inovasi Baru Dunia Medis
Seiring berjalannya waktu, dunia medis terus berinovasi dalam mengembangkan dan membuat alat yang lebih canggih untuk menunjang tindakan PCI ataupun diagnostik PJK (Angiografi Koroner) lebih baik. Hal ini bertujuan agar pelayanan dan pengobatan pasien PJK semakin baik dan berkualitas, sehingga dapat menurun angka kematian & kesakitan penyakit tersebut.
Salah satu alat terkini yang saat ini bisa digunakan untuk membantu mendiagnosis dan mendukung tindakan PCI ataupun Angiografi Koroner adalah IVUS (IntraVaskular Ultrasound). dr. Didi menjelaskan jika IVUS dapat dilakukan sebagai bagian dari tindakan PCI ataupun Angiografi Koroner dengan cara memasukkan tranducer ultrasound (menyerupai kamera) melalui guidewire ke dalam pembuluh darah, yang akan menampilkan gambaran secara detail di dalam pembuluh darah.
Gambar kanan menunjukan gambaran angiografi pembuluh darah koroner yang relatif normal (Diameter pembuluh darah point A dan B tampak tidak berbeda bermakna). Gambar kiri adalah gambaran IVUS dari pembuluh darah tersebut pada Point A & B, di mana point A menunjukan plak yang signifikan disertai penyempitan yang ketat dibandingkan point B yang relatif normal (Penyempitan yang terlihat di point A pada IVUS tidak terlihat/terdeteksi pada pemeriksaan angiografi)
Hal tersebut akan memudahkan dokter untuk mengidentifikasi derajat penyempitan, karakteristik detail plak atherosklerosis tersebut (lemak, jaringan ikat, kalsium, dll), mengukur diameter pasti pembuluh darah, menentukan panjangnya lesi penyempitan, dll. Informasi ini akan membantu dokter secara lebih akurat dalam menentukan kondisi PJK dan menentukan apakah pasien memerlukan tindakan pengobatan lanjutan (PCI).