Suhu Panas Ekstrem Spanyol, Masalah Kesehatan

Suhu Panas Ekstrem Spanyol, Tampungan Air Menyusut
Dumbo365– Suhu Panas Spanyol dalam fase yang ekstrem. Mengutip Reuters, kawasan selatan di Spanyol seperti Sevilla dan Cordoba mencatat suhu terik hingga 44 derajat Celsius saat gelombang panas melanda.
Gelombang panas pada Juni 2023 seperti terjadi dalam beberapa tahun belakangan, bagian dari pola kenaikan suhu global. Para ilmuwan mengaitkan itu dengan aktivitas manusia.
Baca Juga :
Xi Jinping serukan pengamanan internet data dan informasi
Suhu Panas Semakin Meningkat
Menteri Tenaga Kerja Spanyol Yolanda Diaz akan melarang beberapa pekerjaan di luar ruangan selama kondisi panas yang ekstrem. Itu karena Spanyol sering menghadapi suhu tinggi akibat dari perubahan iklim.
Larangan berlaku ketika badan cuaca nasional AEMET mengeluarkan peringatan tentang risiko suhu tinggi yang ekstrem. Langkah itu mempengaruhi pekerjaan di luar ruangan seperti pembersihan jalan dan pertanian.
Waduk air di Spanyol rata-rata berada di bawah 50 persen dari kapasitasnya. Adapun levelnya turun menjadi sekitar 25 persen di Andalusia dan wilayah timur laut Catalonia. Itu dua daerah yang paling parah terkena dampak panas ekstrem.
Tercatat awal tahun ini menjadi kering sejak pemantauan dimulai, dengan curah hujan kurang dari setengah rata-rata. Itu curah hujan selama empat bulan pertama pada 2023.
Bahaya Gelombang Panas
Menurut laporan WHO pada 2022 gelombang panas menyebabkan hampir 4.000 kematian di Spanyol. Adapun lebih dari 1.000 kematian di Portugal. Setiap tahunnya, rata-rata 262, 250, dan 116 orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan panas di Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
Tidak hanya di Asia, gelombang panas mulai terasa hingga ke Eropa. Di Spanyol, rekor suhu terpanas mencapai 40 derajat celsius. Akibatnya, ancaman gangguan kesehatan mengintai. Kenaikan suhu hingga 30 derajat celsius menyengat Kota Madrid, Spanyol. Bahkan di bagian selatan Spanyol, kenaikan suhu mencapai 40 derajat celsius padahal musim panas belum dimulai. Warga Spanyol pun kesulitan beraktivitas di luar ruangan.
Biasanya musim panas di kawasan Mediterania dimulai Juli-Agustus. Namun beberapa tahun ke belakang, jadwal musim panas semakin tak tentu.“Musim dingin tahun lalu layaknya musim panas. Musim semi pun, juga terasa panas. Saya heran dengan cuaca bulan ini. Kita harus lakukan sesuatu terhadap situasi ini,” kata warga Spanyol bernama Mari Carmen.
Anak-anak hingga orang tua jadi kelompok yang paling rentan terhadap kondisi ini. Terlebih mereka yang memiliki penyakit penyerta. Sengatan panas di Spanyol bisa makin melemahkan ketahanan fisik mereka.Keluhan datang dari pelatih olahraga Pedro Alonso yang makin kesulitan untuk menyesuaikan jadwal latihan anak didiknya. Panasnya Madrid membuat para atlet lebih cepat kelelahan.
Berdasarkan rilisan resmi pemerintah, tercatat lebih dari 5.800 orang terimbas gelombang panas di 2022. Tercatat keparahan terhadap kelompok renta yang berujung meningkatnya kasus meninggal dunia.Atas fatalitas ini, dokter menyarankan agar warga mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem panas.
Peningkatan suhu semakin menggila karena area hijau di Madrid terus berkurang. Masifnya pembangunan kota berdampak langsung terhadap kenaikan suhu di negeri Matador ini.Maka tak heran konsumsi listrik di negara ini meningkat. Semua orang menyalakan pendingin ruangan hampir sepanjang hari. Bahkan penjualan pendingin ruangan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.